"Just listen; if you get a beautiful feeling, that’s it. That’s what you’re looking for. That beautiful feeling is where all the answers lie.”
Sayonara kepada positive thinking. Dia sedang koma di Rumah Sakit Batin. Ceritanya bisa ditelusuri ketika kemarin sepulang dari seminar akbar seorang motivator.
Positive thinking bukanlah hal yang asing bagi manusia sejak jaman self-help book ditemukan dan mazhab keempat psikologi yaitu psikologi humanistis berkembang. Puluhan bahkan ratusan buku motivasi yang mendengungkan untuk berpikir positif dengan mudahnya diadopsi sedang tergeletak di toko buku. Jangankan buku, training belasan juta pun laris manis bak tukang ketoprak tiap siang depan komplek rumah.
Hahh, kali ini berbeda. Sudah kenyang konsumsi buku-buku dan training saya jabani, saya pikir positive thinking dan bahagia adalah keniscayaan yang tak akan pudar dari saya Yaiyalah, belasan juta gitu loch! Belum lagi kenyataan bahwa saya juga menularkan virus positif pada ratusan orang lain di depan kelas (*sst ini top secret, bikin malu ajah). Ahh, ternyata badai yang menerpa musim ini merubuhkan lebih banyak rumah semangat dibanding tahun Katrina.
Memang mudah berpikir positif ketika kita ongkang-ongkang kaki bersantai di hammock dengan angin semilir serta batok kelapa yang sejuk tersedia untuk memuaskan dahaga. Tapi ketika badai datang? Terhempaslah semua. Pikiran positif? Tetap dong, belasan juta gitu loch!
Badai membunuh banyak roh (dalam bahasa Inggris “spirit” yang artinya juga ‘semangat’). Ribuan dari mereka sekarang bergentayangan dalam wujud negative thinking. Belum lagi puing-puing pesimisme dan kehilangan iman merusak tata kota yang sudah ada.
Bulan-bulan terlewati tanpa perubahan berarti. Positive thinking mulai kehilangan energy nya, ternyata perlawanan dari positive thinking kurang berarti dibandingkan dengan kekuatan pasukan negative, pesimis, kehilangan iman, kesedihan, kecewa, marah, takut dan oknum lain yang bersekongkol yang tidak bisa disebutkan satu-satu disini.
Sayonara kepada Positive thinking. Sepertinya dia semakin kejang parah setelah menonton acara motivasi kemarin. Sekarang koma di rumah sakit kehilangan banyak darah dan dibutuhkan segera donor golongan darah be positive.

Tentu saja cerita diatas adalah fiksi yang diangkat dari kisah nyata ditambah bumbu dramatisasi. Kita sering berpikir bahwa berpikir positif adalah cara yang paling baik untuk menghilangkan pikiran negative. Ada pemahaman yang keliru disini. Positive thinking can not get rid of negative thinking, because it is still there. You just cover it up with a nice, convincing positive thinking. Thinking is always there. Pikiran itu tetap ada disana, di batin kita. Baik pikiran positif maupun negative. Kita tidak bisa mematikan salah satu dari itu. Secara alami keduanya muncul bergantian. Kita tidak mungkin 100% sedih atau 100% bahagia. Namun terkadang kita menginterpretasikan kesedihan kita sebagai depresif dan langsung melabel diri “sedih permanen”. Namun bukan seperti itu adanya, Anda hanya tidak menyadari bahwa sedih dan bahagia itu timbul tenggelam muncul dalam batin Anda.
Inilah yang terjadi ketika seseorang mencoba mematikan pikiran negative dengan pikiran positif, rasa gagal akan kembali muncul pada akhirnya, program diet tidak dapat berhasil, sulit melepaskan ketergantungan merokok atau ketergantungan pada orang tertentu, dan lain sebagainya. The harder you try to get rid of negative thinking, the harder it bounces back.
Bounce back tidak harus melulu mengenai hal yang sedang digumuli, crazy monkey mind will find many ways to make more and more problems in our life.
Jadi, apa yang harus kita lakukan? Good news. Anda tidak perlu melawan negative thinking!
Jadi bagaimana dong?
Jawabannya BUKAN bagaimana. Tapi ketika Anda mulai menyadari sifat alami dari batin Anda, Anda akan menemukan hikmah dan kunci dari kehidupan bahagia.
Saya akan posting lebih banyak mengenai inside-out happiness dan bagaimana menghadapi terpaan pikiran negatif lebih lanjut di blog ini mulai minggu depan.
Siapkan diri Anda untuk menemukan kembali kebahagiaan sejati Anda yang ada di dalam diri Anda sekarang.


“Don’t seek, don’t search, don’t ask, don’t knock, don’t demand – relax. If you relax, it comes. If you relax, it is there. If you relax, you start vibrating with it.” ~Osho
Sumber: Ruang Psikologi
0 comments:
Post a Comment