PENTINGNYA BAGI ANAK UNTUK PUNYA HEWAN PELIHARAAN

Tidak banyak orang yang tau bahwa memiliki hewan peliharaan akan mendatangkan banyak manfaat bagi si pemiliknya. Sebagian malah merasa memiliki dan merawat hewan peliharaan justru akan membuat repot dan mendatangkan banyak penyakit bagi si empunya.
Studi yang dilakukan oleh Daly & Morton (Anthrozoos, 2009) menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki hewan peliharaan – dalam penelitian ini adalah kucing atau anjing, dinilai memiliki tingkat stress yang lebih rendah daripada mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan. Selain itu, orang-orang yang sejak kecil hidupnya sering berinteraksi dengan hewan peliharaan mereka ternyata memiliki tingkat empati (EQ-Social Skill Factor) yang cenderung lebih besar dibandingkan dari mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Pentingnya bagi Anak untuk Punya Hewan Peliharaan
Interaksi yang terjalin antara manusia dan hewan peliharaannya menunjukkan pola perilaku yang sama dengan interaksi sosial lainnya. Ketika manusia berkomunikasi dengan hewan peliharaannya, yang ia lakukan kurang lebih akan persis sama jika dibandingkan ketika ia sedang berkomunikasi dengan orang lain. Kepekaan dan rasa peduli yang muncul ketika memelihara kucing atau anjing misalnya, dapat mengasah kepekaan dan kepedulian sosial seseorang dalam kehidupannya sehari-hari. Oleh karena itu, rasa empati pada diri mereka yang memiliki hewan peliharaan akan jauh lebih baik daripada yang tidak memiliki hewan peliharaan.
Selain itu, studi Daly & Morton itu juga menunjukkan hasil bahwa interaksi yang terjalin antara manusia dengan hewan peliharaannya dapat memunculkan rasa nyaman dan tenang, terlebih jika si hewan kesayangan memberikan sentuhan yang lembut dan penuh kasih sayang pada pemiliknya. Hal tersebut ternyata dapat pula meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga pada kasus-kasus tertentu, ditemukan fakta pada seorang pasien yang menderita penyakit kronis bahwa mereka yang menghabiskan hari-harinya dengan ditemani oleh hewan kesayangannya dapat bertahan hidup lebih lama. Bahkan pada prakteknya, keberadaan hewan peliharaan di sebuah sesi terapi anak autisme memberikan pengaruh positif yang sangat signifikan terhadap perkembangan terapi yang dilakukan pada anak autisme tersebut.
Pentingnya bagi Anak untuk Punya Hewan Peliharaan
Di sisi lain, keberadaan hewan-hewan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan anak-anak, entah itu hewan dalam bentuk nyata, simbol, ataupun fiksi. Film animasi anak yang seringkali diputar di bioskop juga lebih banyak mengangkat karakter hewan sebagai tokoh utamanya, sebut saja beberapa judul film animasi terkenal seperti The Wizard of Oz, Bambi, The Lion King, dan lain sebagainya. Banyak pesan positif yang terkandung dalam film-film animasi tersebut. Di film Bambi dan The Lion King misalnya, film itu mengajarkan anak tentang rasa kehilangan akibat ditinggal oleh orang tua dan bagaimana mereka berusaha untuk tetap bertahan hidup. Pesan tentang interaksi manusia dan hewan peliharaan juga tidak luput disisipkan dalam film The Wizard of Oz, di mana sang anjing dengan setia memberikan rasa nyaman dan rasa aman pada Dorothy, dalam perjalanannya di negeri antah berantah.
Kehidupan anak-anak yang sangat lekat dengan berbagai karakter hewan – baik itu di film, buku cerita, dan sebagainya – dapat memberikan kemudahan bagi orang tua dalam mengajarkan hal-hal positif pada anaknya. Orang tua dapat mengajarkan anak untuk mau menyenangi dan mencintai hewan. Belajar berinteraksi dengan hewan tersebut dan membantu menumbuhkan rasa peduli dan kepekaaan anak terhadap hewan peliharaannya, dapat meningkatkan sisi empati anak yang kelak akan berguna di kehidupan sosialnya. Pada faktanya, mengajarkan empati anak dengan melibatkan interaksi mereka dengan hewan peliharaannya akan jauh lebih mudah dibandingkan jika melibatkan interaksi antar manusia. Hal ini dikarenakan hewan pada umumnya dapat mengekspresikan perasaannya secara langsung melalui ekspresi dan perilaku mereka, sehingga anak dapat belajar untuk mengenalinya.
Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak, keberadaan hewan peliharaan dapat pula meningkatkan interaksi sosial sang pemilik dengan lingkungan sekitarnya. Perhatikan saja orang-orang yang berjalan dengan membawa serta hewan peliharaannya, baik itu anjing, kucing atau hewan peliharaan lainnya. Mereka biasanya akan lebih menarik perhatian orang lain yang berada di sekelilingnya untuk sekedar menyapa atau mengajak hewan peliharaannya berinteraksi. Setiap pagi dan sore hari di taman-taman kota, sering pula kita temui orang-orang yang membawa hewan peliharaannya bermain di taman. Tidak jarang satu sama lain saling bertegur sapa, menanyakan perkembangan hewan peliharaan masing-masing dan cukup banyak pula yang pada akhirnya berlanjut ke hubungan pertemanan yang lebih intim.
Bagi para lansia, interaksi dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan membuat hidup mereka terasa lebih menyenangkan. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Friedmann & Tsai (2006), lansia yang memiliki hewan peliharaan cenderung jarang merasa sakit dan jarang berobat ke dokter, sehingga biaya pengobatan yang mereka keluarkan pun lebih sedikit daripada lansia yang tidak memiliki hewan peliharaan. Bahkan, hanya dengan memperhatikan ikan-ikan kecil yang berenang ke sana ke mari di sebuah aquarium, dapat memunculkan rasa relax bagi kaum lansia.
Pentingnya bagi Anak untuk Punya Hewan Peliharaan
Dengan banyaknya manfaat memiliki hewan peliharaan yang telah dijabarkan di atas, tidak ada salahnya jika kita mulai memikirkan untuk memelihara hewan di rumah. Ada banyak jenis hewan peliharaan yang bisa dipilih untuk menemani keseharian kita. Masing-masing orang memiliki pertimbangannya sendiri dalam memilih hewan peliharaan. Pertimbangan tersebut bisa berasal dari segi pengalaman masa lalu, pertimbangan alergi, aturan di lingkungan tempat tinggal, dan norma serta budaya yang dimiliki. Hewan peliharaan yang paling umum dimiliki banyak orang adalah anjing dan kucing. Selain itu, burung dan ikan juga dapat dipilih untuk dipelihara di rumah.
So, apakah kamu sudah tertarik untuk memiliki hewan peliharaan?
Sumber yang dipakai
Daly, Beth. & Morton, L.L. (2009).Empathic Differences in Adults as a Function of Childhood and Adult Pet Ownership and Pet Type.Anthrozoos22: 371-382.
Sams, Mona J., Fortney, Elizabeth V. &Willenbring, Stan. (2006). Occupational Therapy Incorporating Animals for Children With Autism: A Pilot Investigation. American Occupational Therapy Association, 60: 268-274.
Walsh, Froma. (2009). Human-Animal Bonds I: The Relational Significance of Companion Animals. Family Process 48: 462-480.
Walsh, Froma. (2009). Human-Animal Bonds II: The Role of Pets in Family Systems and Family Therapy. Family Process 48: 481-499.
Sumber: Ruang Psikologi

0 comments:

Post a Comment

© Copyright 2011 Personal Blog Template design by sarju
Powered by Blogger.